Tindakan pertama bagi seorang pengusaha dalam mendirikan suatu
perusahaan adalah menentukan/memilih bentuk organisasinya, apakah
berbentuk perusahaan perorangan, persekutuan atau kooperatif;
selanjutnya menentukan tujuan pokok organisasi, agar dapat memperoleh
keuntungan, baru kemudian melihat kepada bentuk pasar.
Dan untuk membuat keputusan perusahaan yang benar, maka pengusaha
harus melihat kepada total penerimaan dan ongkos, jika keliru dalam
melakukan penafsiran kedua hal tersebut, maka perusahaan akan membuat
keputusan yang dapat merugikan.
Didalam pemakaian faktor produksi untuk memproduksi suatu jenis
barang sangat tergantung kepada produktivitas, harga dan waktu yang
tersedia bagi perusahaan.
Sehubungan dengan waktu yang tersedia bagi suatu perusahaan tersebut
untuk menghasilkan suatu output tertentu dapat dibedakan menjadi tiga
periode waktu, yaitu:
a) The Market Period
b) The Short Run Period
c) The Long Run Period
Pengertian ketiga waktu ini telah dibahas pada Bab. III, Pada Short Run, faktor produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Fixed factor, yaitu faktor-faktor produksi yang tetap digunakan dalam setiap proses produksi.
2) Variable Factor, yaitu faktor-faktor produksi yang sifatnya
berubah dapat ditambah/dikurangi dalam setiap kali proses produksi.
3) The Long Run Period, yaitu suatu keadaan dimana jumlah barang yang
dapat ditawarkan dipasar tidak terbatas, dapat ditambah terus sebanyak
kebutuhan, maka seluruh faktor produksi bersifat variabel faktor.
Pengertian dan Jenis Ongkos Produksi
Pengertian Ongkos Produksi
Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Disamping pengertian umum tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu :
1) Economic Cost, yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu;
2) Accounting Cost, yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama
dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam
pembukuan, sehingga ada istilah :
(a) Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
(b) Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi :
1. Ongkos Jangka Pendek.
2. Ongkos Jangka Panjang.
Jenis-jenis Ongkos Produksi
Ongkos produksi dapat dibagi ke dalam 5 macam :
1) Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari
pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang
dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar
kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang
dihasilkan.
2) Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan biaya yang
dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang
besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
3) Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
4) Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC), yaitu merupakan ongkos
persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed
cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata
total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total
dengan jumlah output yang dihasilkan.
5) Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
6) Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
7) Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh
dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang
dihasilkan.
Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :
TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO
AVC = VC : Q ATC = TC : Q
Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar